BAB VII
AKHLAK PERGAULAN REMAJA
Kompetensi Dasar
1.3
Menghayati nilai-nilai positif dalam pergaulan remaja
2.3
Menghindari perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak Islam
dalam fenomena kehidupan
3.3
Memahami pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
4.3
Menyajikan contoh-contoh akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Indikator
1.
Siswa
dapat menjelaskan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
2.
Siswa
dapat menunjukkan bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja
A.
Perilaku Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Remaja
adalah kelompok dari manusia yang baru tumbuh dari masa kanak-kanak kemasa
dewasa, yaitu antara usia 13-19 tahun. Sebelum masa remaja , seorang anak akan
melewati masa peralihan (adolesen) yaitu antara usia 9- 13 tahun, yang dikenal
sebagai masa pubertas.
Dalam masa ini seorang anak
memiliki dorongan kuat
untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis kelamin untuk mendapatkan
pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari segi ϐisik maupun
biologis. Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak.Dalam usianya yang labil,
remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan yang baik,
yang dapat menciptakan
kondisi nyaman untuk
bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap
dirinya. Jika remaja tumbuh dalam lingkungan yang mendorong terciptanya perilaku
amoral tentu akan merusak masa depannya dan akan mengalami
kegagalan. Dampak pergaulan
bebas contohnya akan mengantarkan pada kegiatan menyimpang
seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, Narkoba, serta berkembangnya
penyakit menular seksual ( PMS )
1.
Perilaku
terpuji dalam pergaulan remaja
a.
Persaudaraan
(ukhuwah)
Setiap muslim dengan
muslim lainya adalah saudara dengan segala hak dan kewajiban yang melekat pada
masing-masing pribadi. Islam menghendaki penganut-nya untuk menjalin persaudaraan
(ukhuwah). Persaudaraan terjadi karean adanya persamaan antara
satu dengan yang
lain. Karena itu
ada istilah ukhuwah
islamiyahyaitu persaudaraan karena kesamaan agama yaitu sama-sama Islam.
Ukhuwah wathoniyahyaitu persaudaraan sebangsa dan tanah air sekalipun berbeda
agama, maka harus saling menghormati keyakinan. Ukhuwah insaniyahyaitu
persaudaraan antar sesame manusia apapun agamanya, bangsa dan sukunya.
Maka harus saling
menghormati dan menghargai. Jadi masing-masing hubungan persaudaraan tersebut
mnimbulkan konsekuensi hak dan kewajiban yang harus ditunaikan. Dalam kaitanya
dengan remaja, salah satu masalah yang sering menjadi masalah adalah pola
pergaulan. Islam memberi
petunjuk bahwa antara
laki-laki dengan perempuan
diperbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa.
Islam adalah agama
yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi
oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga
jarak sehingga tidak ada kesempatan
terjadinya kejahatan seksual
yang pada gilirannya
akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum.
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari
perbuatan zina, Islam telah membuat batasan-batasan
sebagai berikut :
1)
Laki-laki
tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki
dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah setan, mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan,
dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah
bujuk rayu setan.
2)
Laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling
bersentuhan yang dilarang
dalam Islam adalah
sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai
nafsu birahi tidaklah dilarang.
b.
Mengembangkan
wawasan keilmuan
Beberapa remaja
sudah terlihat kehebatan
intelektualitas mereka dalam
berbagai bidang pemikiran
dan perasaan sehingga
mampu melahirkan karya-karya bermutu dalam bidang seni, sains,
dan teknologi. Menurut Jean Piaget, kelompok remaja berada pada tahap
operasional formal, dan merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognisi.
Perkembangan yang sehat
dan normal membuat
mereka mampu memecahkan masalah-masalah dengan
menggunakan berbagai alternatif dan memahami berbagai masalah yang
kompleks dan rumit. Fokus mereka adalah kemampuan berpikir secara abstrak dan
berpikir secara hipotetis. Diantara bentuk pengembangan wawasan keilmuan bagi
remaja adalah giat dan disiplin dalam belajar baik secara individu maupun dalam
kelompok belajar (study club).
c.
Menghormati
dan menghargai (tasamuh)
Tasamuh(toleransi) adalah
rasa tenggang rasa atau sikap menghargai dan menghormati terhadap sesama, baik
terhadap sesama muslim maupun dengan non muslim. Sikap tasamuh juga berarti
sikap toleran yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan juga tidak memaksakan
kehendak. Salah satu nilai yang terkandung dalam tasamuh adalah menghormati
dan menghargai perbedaan
dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing
individu untuk mencari titik temu dalam persamaan dalam batas-batas
tertentu.Islam mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak boleh
bercerai-berai, bertengkar, dan bermusuhan. Karena sesama muslim adalah
saudara. Terhadap pemeluk agama
lain, kita diperintahkan
agar bersikap tasamuh. Sikap tasamuh terhadap non muslim itu hanya
terbatas pada urusan yang bersifat duniawi, tidak menyangkut masalah akidah,
syari’ah dan ubudiyah.
2.
Nilai
positif perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
a.
Menumbuhkan
sikap arif dan bijaksana
Arif dan bijaksana pada
hakekatnya bermakna mampu bertindak sesuai dengan norma-norma yang
hidup dalam masyarakat
baik norma-norma hukum,
normanorma keagamaan, kebiasaan-kebiasaan maupun kesusilaan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi pada saat itu, serta mampu memperhitungkan
akibat dari tindakannya. Perilaku remaja
yang arif dan
bijaksana mendorong terbentuknya
pribadi yang berwawasan luas, mempunyai tenggang rasa yang tinggi, bersikap
hati-hati, sabar dan santun.
b.
Menumbuhkan
sikap disiplin diri
Disiplin pada hakekatnya
bermakna ketaatan pada norma-norma atau kaidahkaidah yang diyakini sebagai
panggilan luhur untuk mengemban amanah serta kepercayaan masyarakat
pencari keadilan. Remaja
yang mempunyai sikap
disiplin akan mendorong tebentuknya pribadi yang tertib di dalam
melaksankan tugas, iklas dalam pengabdian, dan berusaha untuk menjadi teladan
dalam lingkungannya, serta tidak menyalahgunakan amanah yang dipercayakan
kepadanya.
c.
Menumbuhkan
sikap mandiri
Mandiri pada
hakekatnya bermakna mampu
bertindak sendiri tanpa
bantuan pihak lain, bebas dari campur tangan siapapun dan bebas dari
pengaruh apapun. Sikap mandiri pada diri remaja akan mendorong terbentuknya
perilaku remaja yang tangguh, tidak mudah terpengaruh perilaku negatif,
berpegang teguh pada prinsip
dan keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan ajaran agama, moral
dan ketentuan hukum yang berlaku.
d.
Menumbuhkan
sikap tanggungjawab
Bertanggung jawab pada
hakekatnya bermakna kesediaan dan keberanian untuk melaksanakan
semua tugas dan
wewenang sebaik mungkin
serta bersedia menanggung segala
akibat atas pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut. Remaja yang mempunyai rasa
tanggung jawab akan mendorong terbentuknya pribadi yang mampu menegakkan
kebenaran dan keadilan, penuh pengabdian, serta tidak menyalahgunakan profesi
yang diamanatkan.
3.
Membiasakan
perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
a.
Menutup
Aurat
Islam telah
mewajibkan laki-laki dan
perempuan untuk menutup
aurot demi menjaga kehormatan
diri dan kebersihan
hati. Aurat merupakan
anggota tubuh yang harus ditutupi
dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada
lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi
serta menimbulkan ϐitnah.Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan
lutut sedangkan aurat bagi wanita
yaitu seluruh anggota
tubuh kecuali muka
dan kedua telapak
tangan. Di samping aurat, Pakaian
yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh,
dan juga tidak boleh transparan sehingga tembus pandang.
b.
Mengajak
untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi
petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman
yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu
bentuk kasih sayang terhadap teman.
c.
Mengisi
waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya
dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus
membagi waktunya eϐisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian
yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan
sepertiga lagi untuk orang lain.
d.
Menghormati
orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Remaja sebagai orang yang
lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari
hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih
muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan
dan bimbingan kepada
mereka ke jalan
yang benar dan
penuh kasih sayang.
e.
Bersikap
santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan
perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman
dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih
dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam Islam bahkan sombong merupakan
sifat tercela yang dibenci Allah.
B.
Perilaku Tercela dalam Pergaulan Remaja
Perilaku
tercela remaja mengambil bentuk dengan apa yang kemudian disitilahkan dengan
kenakalan remaja. Kenakalan remaja (juvenile delinquency)adalah gejala sakit
(patologis) secara sosial
pada anak-anak dan
remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu
pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima
sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.
1.
Perilaku
tercela dalam pergaulan remaja
a.
Pergaulan
bebas (free sex)
Dalam lingkungan
masyarakat yang bernorma, hubungan seksual sebelum atau di luar nikah tidak
dapat dibenarkan, khususnya norma agama, sosial maupun moral dan dianggap
sebagai bentuk penyimpangan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Hubungan
seksual akan dianggap sah dan dibenarkan apabila seseorang sudah resmi menikah.
Jenis hubungan seksual semacam ini dapat berupa : pelacuran, kumpul kebodan
perkosaan.Naluri seksual yang
tidak terkendali atau
dilakukan tanpa aturan
akan mendatangkan kekacauan di
masyarakat,antara lain adalah terjangkitnya penyakit kelamin, perkelahian, dan
kesulitan menentukan orang tua biologis dari anak-anak yang dilahirkan. Selain
itu, terjadi pula ancaman yang serius terhadap bayi-bayi yang dilahirkan
sehingga berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM), seperti aborsi dan
pembunuhkan bayi-bayi yang lahir dari hubungan yang bebas tersebut. Hamil di
luar nikah akan membawa malapetaka baik bagi diri sendiri maupun orang tuanya
karena membawa aib keluarga dan mendatankan masalah.
b.
Tawuran
antar pelajar
Masalah kenakalan
remaja sering menimbulkan kecemasan sosial karena dapat menimbulkan kemungkinan
generasi yang tidak baik, sebab anak yang diharapkan sebagai kader penerus
bangsa tergelincir ke arah perilaku yang negatif. Perbuatanperbuatan kenakalan
anak itu diantaranya dapat berupa perkelahian atau tawuran.Pada umumnya tawuran
di awali oleh konϐlik yang terjadi antara siswa di dalam satu sekolah atau
siswa antar sekolah. Karena perasaan solidaritas antar siswa di dalam sekolah
masing-masing, perkelahian akan meluas dan menghasilkan konϐlik antar siswa
dari sekolah yang
berlainan.Tawuran
mendatangkan bentuk penyimpangan dan bahkan pembunuhan yang
sadis.
c.
Mengkonsumsi
minuman keras
Alkohol dapat
disebut sebagai racun protoplasmik yang mempunyai
efek depresen pada sistem
syaraf, sehingga orang
yang mengkonsumsi minuman
alkohol secara berlebihan akankehilangan kemampuan untuk mengendalikan
diri, baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Hal inilah yang menyebabkan
seorang pemabuk sering melakukan keonaran atau keributan bahkan perkelahian
hingga pembunuhan karena tidak dapat berϐikir secara normal akibat pengaruh
alkohol. Oleh karena itu, pemabuk Atau alkoholis(pecandu alkohol) maupun
pengedar minuman keras dianggap melanggar norma-norma sosial dalam masyarakat.
d.
Penyalahgunaan
Narkoba
Penyalahgunaan narkotik dapat disebut
penyimpangan perilaku karena melanggar norma hukum yang berlaku di masyarakat.
Penggunaan obat-obatan jenis narkotik
telah diatur dalam
seperangkat peraturan yang
sifatnya formal. Oleh
sebab itu, penggunaan narkotik hanya dianggap sah apabila digunakan
untuk kepentingan medis (pengobatan) di bawah pengawasan ketat pihak berwenang
seperti dokter.
2.
Nilai
negatif perilaku tercela dalam pergaulan remaja
a.
Bertentangan
dengan nilai-nilai ajaran agama
Kekerasan dan
tawuran antar pelajar, bahkan antar mahasiswa ataupun antar kelompok
masyarakat, juga tak jarang kita jumpai beritanya. Perilaku reaktif dan
emosional secara berlebihan,
yang kadang-kadang hanya
dipicu oleh hal-hal
sepele; amuk massa secara beringas melawan aparat, atau unjuk rasa yang
berbuntut perilaku anarkis sering kita saksikan beritanya. Perilaku tersebut
jelas bertentangan njlai-nilai ajaran agama.
b.
Hilangnya
budaya malu Hadirnya kecanggihan teknologi
dan informasi membawa
dampak positif dan negatif secara bersamaan.
Hal ini menyebabkan
pergeseran nilai budaya suatu masyarakat, diantaranya adalah hilangnya budaya
malu. Dan dalam pandangan Islam, hilangnya rasa malu mengakibatkan seseorang
mudah berbuat maksiat.Remaja yang mempunyai rasa malu bila melakukan kesalahan
maka orang merasa martabat atau harga dirinya akan jatuh. Orang sangat
menjunjung harga dirinya sehingga apa saja yang dapat merusak martabatnya
sebagai manusia akan disingkiri atau disembunyikan. Hal ini tentu berbeda
dengan remaja yang kehilangan budaya malu, mereka cenderung bangga dengan
perilaku tercela yang telah ia lakukan dan bahkan merasa apa yang diperbuat
dianggapnya sebagai kenenaran.
c.
Menimbulkan
masalah kesehatan Dampak pemakaian Narkoba
sangatlah luar biasa.
Berbagai masalah multidimensi pun bermunculan, mulai
bidang kesehatan, sosial, kriminal, hingga ekonomi. Di sektor kesehatan,
misalnya, beberapa penyakit seperti hepatitis dan HIV/AIDS merupakan buah
dari penyalahgunaan Narkoba.
Sedang dampak minuman
keras bagi yang mengkonsumsinya adalah mabuk, sehingga dapat menyebabkan
cedera dan kematian. Penurunan
kesadaran seperti koma
dapat terjadi pada
keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian.
3.
Menghindari
perilaku tercela dalam pergaulan remaja
a.
Meningkatkan
kadar iman dan amal sholeh
Menaruh kepercayaan
secara tulus kepada Allah menjadikan manusia sebagai sosok insan yang memiliki
visi dalam hidup. Dimana visi ini selalu akan diperjuangkannya dengan segenap
usaha dan kerja keras sebagai rasa kepeduliannya terhadap kemaslahatan semua
orang yang ada disekitarnya.
b.
Meningkatkan
kualitas ahlak dan etika bergaul
Manusia adalah
mahluk yang tidak
bisa hidup menyendiri
atau terisolasi dari kehidupan sosial. Manusia mutlak
membutuhkan satu sama lainnya untuk survive(bertahan hidup). Dan dalam hukum
interaksi sosial, manusia yang paling bisa survivedan meraih kebahagiaan
sesungguhnya adalah manusia yang mampu menempatkan dirinya secara bijak dan
proporsional sesuai dengan tuntunan etika serta ahlak yang baik.
c.
Mengatur
waktu dengan baik
Al-Qur'an mengecam
secara tegas orang-orang
yang mengisi waktunya
dengan bermain tanpa tujuan tertentu seperti kanak-kanak. Atau
melengahkan sesuatu yang lebih penting seperti sebagian remaja, sekadar
mengisinya dengan mengkonsumsi minuman keras, Narkoba, malas, dan sebagainya.
Agar hidup remaja mempunyai nilai dan manfaat, Al-Qur'an memberi petunjuk untuk
memanfaatkan waktu dengan sistem
manajemen yang dapat
dukur dengan standar
pencapaian sesuai dengan kapasitas diri, bahkan dituntunnya umat remaja
untuk mengisi seluruh waktunya dengan berbagai amal dengan mempergunakan semua
daya yang dimilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar